TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
KHORIFIA
ANGGRAINA
15214882
KELAS 1EA30
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penderitan termasuk realitas dunia dan
manusia. Itensitas penderitaan bertingkat- tingkat, ada yang berat ada juga
yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat tidaknya itensitas
penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum
tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
B. Rumusan Masalah.
- Penderitaan dan penyebabnya.
- Pengaruh dari penderitaan.
- Bagaimana cara menyikapi suatu penderitaan.
C. Tujuan.
Dalam menyusun makalah ini penulis
mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
- Untuk memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar
- Untuk mengetahui,apa saja pengaruh dari penderitaan tersebut.
- Untuk mengetahui,bagaimana dalam menyikapi penderitaan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia Dan Penderitaan.
- 1. Pengertian Penderitaan.
Penderitaan berasal dari kata derita.
Kata derita berasal dari bahasa sansekerta “dhra” artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin.
- 2. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya.
Berdasarkan sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia, contohnya ;Ø
- Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga
- Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak
- Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama
- Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan tanah longsor, perbuatan lalai : gas beracun.
Penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan/azab Tuhan , contohnya ;Ø
- Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan
- Nabi Ayub mengalami cobaan Tuhan
- Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah
A.
Nasib Buruk.
Dalam kehidupan ini,
kita bisa merasakan nasib baik dan nasib buruk. Kedua hal yang bertentangan ini
dialami oleh semua makhluk hidup di dunia. Tuhan telah menentukan jalan hidup
kita. Lika-liku dalam kehidupan ini pun harus kita jalani dengan ikhlas. Disaat
kita tertimpa musibah, kita akan berpikir bahwa kita sedang mengalami nasib
buruk.
Nasib buruk itu
memang sudah kehendak-Nya. Segala cobaan yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya
tidak akan melebihi batas kemampuan kita. Yang harus kita lakukan jika sedang
bernasib buruk, adalah tetap berdoa dan berusaha untuk merubah nasib buruk
tersebut, dan mengambil hikmah dari segala cobaan yang diberikan.
Nasib yang tidak
memihak pada kita atau yang biasa disebut nasib buruk selalu menghantui di
setiap sisi manusia. Terkadang nasib buruk menimpa pada waktu yang tidak bisa
kita tentukan. Dan datang melalui berbagai macam hal di dalam kehidupan. Tidak
ada yang dapat memprediksi kapan dan bagaimana hal itu terjadi. Contohnya,
penyakit adalah salah satu nasib buruk yang menimpa kita, ada salah satu
penyakit yang menimpa di saat kita bermimpi buruk yaitu penyakit “sindrom
kematian tiba-tiba tak terduga malam” (SUNDS). SUNDS yang merupakan penyakit
genetik menjadikan tubuh gagal untuk mengkoordinasikan sinyal listrik yang
menyebabkan jantung berhenti, Penyakit ini terutama menyerang orang dewasa
muda, terutama keturunan Asia Tenggara.
Kematian terjadi pada
malam hari karena jantung berdetak lebih lemah ketika orang tidur. Jika saja
dia meninggalkan bumi ini dengan keadaan baik, maka beruntunglah dia, namun
apabila sebaliknya sungguhlah mengerikan.
Nasib buruk bukanlah
sesuatu yang diberikan dikarenakan oleh Tuhan. Nasib buruk menimpa karena apa –
apa yang telah dikerjakan oleh insan itu sendiri. Karena telah melakukan suatu
keburukan, dia harus menerima balasannya. Ketika telah datang bala bencana yang
selalu menimpanya, bagi yang kurang imannya dan kurang wawasannnya biasanya dia
akan berpikir buruk tentang nasibnya, selalu berputus asa, mengintimidasikan
Tuhan, yang jelas kesemuanya adalah salah.
B.
Penyesalan.
Terkadang manusia hanya mau enaknya
saja tanpa memikirkan tanggung jawab dari perbuatannya. Karena memang
kenikmatan sementara itu datang pada awalnya dan hanya menyisakan penyesalan
pada akhirnya. Entah penyesalan akan datang pada diri suatu insan. Jika sudah
datang penyesalan, disitulah titik balik manusia dari perbuatan salah yang
selama ini dia lakukan, keindahan akan hidup antara hubungannya dengan sesama
manusia atau hubungannya dengan Tuhan akan menjadi indah dan nikmat. Hanya saja
kadang penyesalan datang terlambat. Terlebih kita seorang insan sudah
meninggalkan kehidupan dunia ini, tidak ada yang dapat merubah keburukan –
keburukan yang telah dilakukannnya. Ada pula yang datang penyesalannya ketika
seseorang yang dekat di dalam hidupnya telah meninggalkannya seperti orang tua.
Ketika orang tua sudah tiada barulah tersadarkan tentang apa yang telah
dilakukannya selama ini. Sesungguhnya hal ini tidak perlu terjadi jika saja
manusia itu sendiri mau berpikir dan niat berubah.
Sungguh amat disayangkan jika orang tua
yang melahirkan dan membesarkan kita di dunia ini kalau melihat anaknya
terjerumus ke dalam lubang kegelapan yang tidak pernah berubah sampai akhir
hayatnya. Oleh karena itu, sebisanyalah manusia membuat orang tua bahagia
dengan tidak berbuat buruk sampai tidak ada penyesalan di dalam hidupnya.
C.
Kehilangan yg dicintai.
Merasa tersakiti,
terpuruk, hancur, dan berantakan. Hal ini sering terjadi saat kita merasakan
penderitaan kehilangan seseorang yang dicintai. Ingat !! ini bukan akhir
hidupmu. Mungkin lama melupakan hal tersebut tapi kita hanya butuh waktu untuk
menerima dengan benar-benar ikhlas kehilangan yang dicintai.
Kehilangan seseorang
bisa terjadi bila orang tersebut telah wafat, bercerai atau pun putus dalam
menjalin suatu hubungan dan meninggalkan depresi berat bagi yang
ditinggalkannya. Depresi yang berat ini akan mengguncang kejiwaan seseorang
dalam kehidupannya.
Kita sebagai manusia
diciptakan memiliki rasa dan pemikiran yang panjang, boleh merasakan kehilangan
tetapi jangan berlanjut karena kehidupan kita tak berhenti sampai disitu karena
kehidupan kita masih panjang. Hal ini sering kali terjadi dalam kehidupan kita.
Seseorang yang kita cintai dan sayangi bisa saja pergi tanpa sepengetahuan kita
dan kehendak kita. Terkadang ketika kita kehilangan seseorang mengakibatkan
kesedihan yang mendalam pada diri kita.
Kehilangan disini
bisa berarti kita tidak bisa bertemu dengan orang yang kita cintai selamanya
(meninggal) atau kita bisa bertemu dengan orang itu tetapi kita tidak bisa
memilikinya. Jadi, jika kita kehilangan orang yang kita cintai, kita harus
merelakannya dengan ikhlas dan hati yang lapang dada. Semua peristiwa mempunyai
nilai positif dan negatif untuk hidup ini.
D.
Pengaruh Penderitaan.
Orang
yang mengalami penderitaan biasanya akan memperoleh pengaruh bermacam-macam
dari sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun
sikap negatif. Sikap negatif misalnya, penyesalan karena tidak bahagia, sikap
kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa
“Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasib sudah menjadi
bubur”. kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti,
misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah.
Sikap positif yaitu
sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu
tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya.
E. Bagaimana Cara Menyikapi
Penderitaan,Nasib Buruk,Penyesalan & Kehilangan Orang yang di Cintai.
Ketika menghadapi
suatu penderitaan kita harus menyikapi penderitaan tersebut dengan sikap
yang positif,
- Optimis dalam mengatasi penderitaan hidup.
- Selalu yakin bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan melainkan perjuangan.
- Membebaskan diri dari penderitaan karena penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
- Berusaha kreatif, tidak mudah menyerah.
- Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Dalam hidup ini kita
sering mengalami kesenangan dan kesedihan,nasib baik dan nasib buruk,hal-hal
tersebut seperti roda yang berputar,adanya kesenangan pasti di iringi dengan
kesedihan,semua itu adalah cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa kepada kita,agar
kita lebih baik untuk menyikapi keadaan tersebut.
Penderitaan memang sesuatu yang tidak
menyenangkan,tetapi dengan adanya hal tersebut akan hadirlah kebahagiaan, jadi
hendaklah kita bersabar dalam menghadapinya. Karena Tuhan menguji kita agar
kita menjadi manusia yang lebih baik lagi.
B.
Saran.
Marilah dalam
menjalani penderitaan itu hendaklah dengan sabar,tidak mengeluh,dan yakin tidak
selamanya nasib buruk dan kesengsaraan itu kita alami dan akan berakhir ,maka
kita akan bahagia menjalani hidup. Jika orang menikmati kesenangan saja itu
memang sudah biasa dan memang sudah sepatutnya. Maka, jadilah orang yang bisa
menikmati kesenangan dan penderitaan.
sumber :
google.com
wikipedia
www.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar