Disney Cinderella Glitter

28 Jan 2015

RANGKUMAN KELOMPOK 10 ASET TETAP, SDA dan ASET TIDAK BERWUJUD

ASET TETAP , SUMBER DAYA ALAM DAN ASET TIDAK BERWUJUD

A.     Aset tetap

Aset tetap terdiri dari tanah , pengembangan tanah dan peralatan (mesin dan furniture)

1.       Menentukan harga perolehan aset tetap

·         Tanah

Biasanya digunakan sebagai tempat pembangunan untuk lokasipabrik/kantor. Haga perolehan tanah mencangkup :

a.       Harga pembelian tunai

b.      Biaya pengalihan kepemilikan, seperti biaya notaris

c.       Komisi untuk agen real estate

d.      Pajak bumi dan bangunan

e.      Biaya lain terkait dengan tanah yang haeus dibayar oleh pembeli.

·         Pengembanan tanah

Termasuk semua biaya yang digunakan untuk membuat kondisi tanah siap digunakan. Contohnyajalur kendaraan , tempat parkir . memiliki masa yang bermanfaat.

·         Bangunan

Termasuk semua biaya untuk pembelian maupun kontruksi bangunan akan didebit keakun bangunan.

·         Peralatan

Mencangkup aset yang digunakan dalam kegiatan operasional. Biaya termasuk :

a.       Harga pembelian tunai

b.      Pajak penjualan

c.       Beban ongkos angkut

d.      Asuransi selama perjalanan yang dibayar oleh pembeli

e.      Biaya perakitan dan pemasangan

f.        Biaya percobaan dari peralatan.

2.       Depresiasi

Depresiasi adalah alokasi biaya dari aset tetap  menjadi  beban selama masa manfaatnya berdasarkan cara sistematis dan rasional.

a.       Proses alokasi bukan proses penilaian aset

b.      Dipakai untuk pengembangan tanah, bangunan dan peralatan.

c.       Dikelompokan kedalam aset yang dapat disusutkan, karena kegunaannya untuk perusahaan dan kemampuan setiap aset tadi menghasilkan pendapatan akan menurun seiring bertambahnya masa manfaat.

3.       Revaluasi Aset Tetap

IFRS mengijinkan penilaian kembali aset tetap kenilai wajar.

·         Jika penilaian kembali digunakan, maka harus diterapkan pada semua aset dalam kelas aset.

·         Aet yang mengalami perubahan harga yang cepat harus dinilai kembali secara tahunan, jika tidak penilaian kembaliyang jarang dilakukan diterima.

4.       Pengeluaran selama Masa Manfaat

Perbaikan biasa (ordinary repairs) – pengeluaran untuk menjaga efisiensi operasi dan kehidupan unit yang produktif.

·         Debit – beban perbaikan (atau pemeliharaan)

·         Yang dimaksudkan dengan pengeluaran pendapatan

Penambahan dan perbaikan – biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan efisiensi     operasi, kapasitas produktif dan masa manfaat aset tetap.

·         Debit – aset tetap yang dipengaruhi

·         Yang dimaksudkan dengan pengeluaran modal.

5.       Pengeluaran Aset Tetap

Perusahaan melepas aset tetap dengan 3 cara :

a.       Penghentian aset tetap

b.      Penjualan aset tetap

c.       Pertukaran aset tetap

B.      Sumber Daya Alam

Sumber daya alam terdiri dari pepohonan yang tumbuh dan sumber daya yang diambil dari tanah atau bumi seperti minyak, gas dan mineral.

C.      Aset Tidak Berwujud

Aset tidak berwujud aalah hak, hak istimewa dan keuntungan kompetetif yang tidak memiliki substansi  fisik. Aset tidak berwujud dikategorikan memiliki umur terbatas dan umur tidak terbatas.

Akuntansi untuk aset tidak berwujud:

a.       Paten

b.      Copyrights (hak cipta)

c.       Merk dagang

d.      Franchises dan licenses

e.      Goodwill

17 Jan 2015

RANGKUMAN KELOMPOK 9 AKUNTANSI UNTUK PIUTANG

KESIMPULAN

·         piutang adalah merupakan hak atas uang, barang dan jasa kepada orang lain.

·         Jenis-jenis piutang :
a.    Piutang dagang yaitu piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan.
b.    Piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis .
c.    Piutang lain-lain meliputi piutang non usaha seperti pinjaman kepada pejabat perusahaan, pinjaman kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan usaha (Slamet Sugiri, 2009 : 43)

1.    PIUTANG DAGANG
Ø  Pengakuan Piutang Dagang
Piutang dagang diakui/dicatat pada saat :
a.  Perusahaan memperoleh piutang dagang tersebut melalui adanya penjualan kredit.
b.  Terjadinya retur dan potongan penjualan.
c.  Adanya pelunasan.
Ø  Penilaian Piutang Dagang
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan dalam neraca sebesar nilai kas bersih (neto) yang bisa direalisasikan yaitu jumlah piutang setelah dikurangi Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih (CKP) .
Ø  Pengalihan piutang dagang
Pengalihan piutang adalah perusahaan mengalihkan piutang usaha yang dimilikinya kepada pihak lain (lembaga keuangan, bank dan pegadaian piutang) dengan tujuan untuk mempercepat penerimaan kas dari piutangnya.
Alasan perusahaan menjual ataupun mengalihkan piutangnya karena :

a.  Situasi dan kondisi perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman dan tingginya tingkat bunga sehingga piutang yang dimiliki perusahaan sedapat dan secepat mungkin harus dapat dirubah menjadi kas.

a.    Penagihan piutang seringkali memakan waktu yang cukup lama dan terkadang juga memerlukan biaya sehingga perusahaan bersedia menerima kas yang lebih kecil jumlahnya dari jumlah yang seharusnya diterima dari piutang, asalkan kas dapat diterima lebih cepat.


2.    PIUTANG WESEL

• Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut.
• Surat promes 
adalah surat kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu

A.   Perbedaan surat wesel dengan surat promes
WESEL
PROMES
a)  1.  Wesel adalah surat perintah untuk membayar
b)   2.   Penarik dan yang berkepentingan terdiri atas dua pihak
c)   3.  Yang membuat adalah pihak mempunyai piutang
d)       Memerlukan akseptasi.
a)  1.  Promes adalah surat janji untuk membayar
b)   2.  Penarik dan yang berkepentingan berada di satu tangan
c)   3.  Yang membuat adalah pihak yang berutang
d)       Tidak memerlukan akseptasi.

B.   Tanggal Jatuh Tempo
·         Apabila umur Piutang wesel dinyatakan dalam bulan, tanggal jatuh tempo dicari dengan menghitung bulan dari tanggal penerbitannya
·         Apabila umur Piutang wesel dinyatakan dalam hari, perlu untuk menghitung secara pasti jumlah hari untuk menentukan tanggal jatuh tempo. Dalam perhitungan, tanggal penerbitan wesel dihilangkan tetapi tanggal jatuh tempo dimasukkan

C.   Perhitungan Bungab dari Piutang Wesel

Nilai nominal
wesel
   X

Tingkat bunga  Setahun
   X

Jangka waktu
dlm pecahan
setahun
    =

Bunga



D.   Akuntansi untuk Piutang Wesel
Masalah-masalah pokok dalam akuntansi untuk piutang wesel tidak berbeda dengan apa yang telah dibahas pada piutang dagang, yaitu :
1.      Pengakuan piutang wesel
2.      Penilaian piutang wesel
3.      Pengalihan piutang wesel

E.    Penyajian Piutang dalam Neraca
Apabila perusahaan mempunyai berbagai jenis piutang ,maka dalam neraca piutang harus diklasifikasi menurut jenisnya,atau dalam catatan atas laporan keuangan.wesel jangka pendek (kurang dari setahun) dicantumkan dalam neraca di bawah investasi sementara pada bagian aktiva lancer. Selain itu, piutang wesel juga harus dilaporkan dalam jumlah bruto maupun cadangan kerugian piutangnya.




     I.        Pencatatan Taksiran Kerugian Piutang   
CONTOH SOAL !
KASUS 2      
     
 Sebagai contoh untuk memberikan ganbaran penerapan metode cadangan, dimisalkan bahwa PT Kerinci pada tahun 1991 melakukan penjualan kredit sebesar Rp. 1.200.000,00 dari jumlah tersebut terdapat piutang sebesar Rp. 200.000,00 yang belum dapat ditagih sampai tanggal 31Desember. Manajer kredit memperkirakan bahwa dari piutang belum tertagih tersebut, sebesar Rp.12.000,00 diantaran tidak mungkin dapat diterima. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat taksiran kerugian piutang adalah :

    tanggal
           Nama akun
    debet
       kredit
31 desember
Kerugian piutang
Rp.12.000


     cadangan kerugian piutang (CKP)

Rp.12.000
(Untuk Mencatat Taksiran Kerugian Piutang)



    II.        Dasar yang digunakan dalam metode cadangan

           
·         Persentase Penjualan

Dalam metode ini perusahaan menetapkan persentase dari jumlah penjualan kredit untuk menaksir kerugian perusahaan akibat adanya piutang yang tidak tertagih.
Persentase didasarkan pada kebijakan kredit perusahaan dan pengalaman pada waktu lalu.

CONTOH SOAL !
KASUS 5
PT. Hokindo menetapkan taksiran piutang yang tidak dapat ditagih adalah sebesar 1% dari penjualan kredit bersih. Apabila jumlah penjualan kredit selama tahun 2011 adalah sebesar Rp. 100.000.000 maka kerugian piutang ditaksir sebesar (1 % x 100.000.000 = 1.000.000).

Jurnal untuk mencatat kerugian piutang tersebut adalah :

    Tanggal
                   Nama akun
       Debit
        Kredit
31 desember
Kerugian piutang
Rp.1.000.000


       Cadangan kerugian piutang

Rp.1.000.000
 (Untuk mencatat kerugian piutang tahun ini)
1.    Penggadaian/penjaminan piutang

Piutang usaha dapat dijaminkan untuk memperoleh pinjaman uang dari bank atau lembaga keuangan lainnya.Penagihan piutang usaha yang dijaminkan tetap dilakukan oleh perusahaan peminjam. Hasil penagihan tersebut kemudian digunakan untuk membayar pinjaman ke Bank. Jika pinjaman sudah lunas sisa piutang usaha menjadi milik peminjam.

CONTOH SOAL!
KASUS 9

Pada tanggal 1 Mei 2005, PT. Hokindo memperoleh pinjaman dari Bank BCAdengan jaminan piutang usaha sebesar Rp. 2.000.000. Pinjaman yang diterima 90% dari piutang yang dijaminkan dipotong biaya administrasi Rp.25.000. Bunga pinjaman 18% setahun.
Text Box: • Jumlah pinjaman Rp. 1.800.000
(90 %  x Rp. 2.000.000)
• Pinjaman yang diterima Rp. 1.775.000 
(Rp. 1.800.000 – Rp. 25.000).








Jurnal yang dibuat :
   tanggal
                 Nama akun
          debet
         kredit
01 mei 2005
Kas
  Rp.1.775.000


      Biaya administrasi

  Rp.     25.000

      Utang bank

  Rp.1.800.000
 (Untuk mencatat pinjaman ke Bank)


     Tanggal
               Nama akun
          debet
          kredit
01 mei 2005
Piutang usaha yang dijaminkan
Rp.2.000.000
 Rp.2.000.000

        Piutang usaha


 (Untuk mencatat piutang usaha yang dijaminkan ke Bank)


CONTOH SOAL!
KASUS 1

Nilai nominal wesel $ 2.000, bunga 12 % dan jangka waktu wesel 3 bulan. Jumlah bunga yang harus dibayar pada saat jatuh tempo adalah :
Bunga = 2.000  x  12 %  x   90/360 =   60
Nilai jatuh tempo adalah $ 20.60

Bila termin waktu weselnya dinyatakan dalam hitungan bulan, kita menghitung bunga berdasarkan bulanan, yaitu 12 bulan. Contoh bunga untuk wesel $ 2.000 dengan 15% bunga untuk tiga bulan.
Jumlah Bunga
=
Pokok Pinjaman
X
Tingkat Bunga
X
Waktu
$ 75
$ 2.000
0,15
3/12
Nilai jatuh tempo wesel adalah $ 2.075



CONTOH SOAL !
KASUS 7

Wesel dengan nominal Rp. 5.000.000,00, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 1991 didiskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10%.
Periode diskonto dihitung sebagai berikut :
26 –31 Maret                           = 5 hari
April                                         = 30 hari
Mei (tanggal jatuh tempo)       = 1 hari+
Periode diskonto                                 = 36 hari

Perhitungan pendiskontoan wesel :

v  Wesel tidak berbunga
Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah :
Nilai jatuh tempo wesel                                   Rp. 5.000.000,00
Diskonto : Rp. 5.000.000,00x10%x36/360                 50.000,00-
Uang yang diterima                                        Rp. 4.950.000,00

Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di atas adalah :
   Tanggal
            Nama akun
      Debit
     Kredit 
26 maret 1991
kas
Rp.4.500.000


      Biaya bunga

Rp.     50.000

      Piutang wesel

Rp.5.000.000
(Piutang wesel didiskontokan)

v  Wesel Berbunga
Misalnya wesel di atas berbunga sebesar 12% setahun dan diskontokan dengan diskonto sebesar 10% setahun. Jumlah yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah:
Nilai nominal wesel                                         Rp. 5.000.000,00
Bunga : 12% x 2/12 x Rp. 5.000.000,00         Rp.    100.000,00+
Nilai Jatuh tempo wesel                                  Rp. 5.100.000,00
Diskonto :
Rp. 5.100.000,00x10%x36/360                                  51.000,00-
Uang yang diterima                                        Rp. 5.049.000,00

Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di atas adalah :


    Tanggal
                 Nama akun
      Debit
       Kredit
26 maret 1991
kas
Rp.5.049.000


     Piutang wesel (piutang wesel didiskontokan)

Rp.5.000.000

     Pendapatan bunga

Rp.     49.000


Pertanyaan Bu Mailda:
1.       Jelaskan perbedaan antara metode dan dasar dalam piutang usaha
2.       Jelaskan perbedaan bunga dan diskonto

Jawab:
1.       Metode dalam piutang usaha itu adanya di penilaian piutang dagang di bagian penghapusan piutang atau kerugian piutang dan metode di gunakan untuk mencatat adanya kerugian  piutang.
Sedangkan, dasar dalam piutang usaha itu adalah rangkaian awal hingga akhir pencatatan dalam piutang usaha.
2.       Bunga adalah pertambahan jumlah uang yang di terima dari uang yang di investasikan atau di tabungkan.

Sedangkan, diskonto adalah potongan harga dari harga sebelumnya. Misalnya kita membeli barang dengan harga Rp 2.000.000 dengan potongan harga Rp 200.000 yang di bayar Rp 1.800.000 yang disebut diskonto itu yang Rp 2.000.000 

6 Jan 2015

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR MANUSIA DAN KEGELISAHAN



TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN KEGELISAHAN



 


NAMA : KHORIFIA ANGGRAINA
NPM : 15214882
KELAS : 1EA30











Kata Pengantar
          Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.saya ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan kesempatan untuk membuat makalah ini.
           Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "MANUSIA DAN KEGELISAHAN" Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
           Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.


BAB 1
PENDAHULUAN

            Semua manusia mempunyai kegelisahan . pada prinsipnya, manusia merupakan makhluk yang di arahkan oleh motivasi dan cita-citanya. Hamper semua tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Tetapi tujuan itu sering sulit atau bahkan kemungkinan kecil untnk dicapai.
            Pada hakekatnya, kegelisahan menunjukkan pada motivasi yang terhalang dan dalam kedaan tak terpuaskan.
            Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis dan egoisme, persaingan dalam hidup, dan sebagainya. Dan tidak jarang akibat kegelisahan seseorang,sekaligus membuat oran lain menjadi korban.
            Suasana yang tidak pasti ( kegelisahan ) dalam kasus di ats dapat terlihat pada pertanyaan, “ apa benar Bapak itu menyeleweng? “. Orang bertanya demikian karena memperhatikan sikap, tingkah laku dan perbuatan Bapak itu sehari-hari sebagai orang baik-baik, suka menolong, hidup sedrhana, dan tidak berlebih-lebihan.
            Disamping itu didalam al-Qur’an terdapat banyak ayat yang dapat membantu menumbuhkan sakinah dalam jiwa, menghilangkan keresahan hati, menghilangkan kenangan pahit dan sekaligus menghimbau untuk menggapai segala problema kehidupan masa depan dengan jiwa yang tenang dan mantap.










BAB II
MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A. KEGELISAHAN
1.Pengertian Kegelisahan
            Kegelisahan berasal dari kata gelisah. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, WJS Poerwadarminto, gelisah artinya tidak tentram hatinya,selalu merasa khawatir; tidak dapat tenang dalam hidupnya; cemas. Jadi, kegelisahan adalah gejala universal, ada pada manusia dimana saja.
            Kegelisahan timbul karena perbuatan manusia sendiri atau karena keadaan dari luar lingkungan manusia sendiri, yang memberi pengaruh psikologis, yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.
            Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Tragedy dunia modern tidak sedikit dapat menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis dan egoisme, persaingan dalam hidup, keadaan yang tidak stabil dan seterusnya kegelisahan dalam konteks budaya dapatkah dikatakan sebagai akibat adanya instik manusia untuk berbudaya, yaitu sebagai upaya mencari kesempurnaan.
            Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa:
a.       Keterasingan
b.      Kesepian, dan
c.       Ketidakpastian
            Perasaan seseorang yang sedang gelisah ialah hatinyatidak tentram, merasa khawatir,cemas, takut, dsb..   
            Untuk mengatasi kegeisahan ini, manusia diperintahkan untuk meningkatkan iman, taqwa dan amal shaleh. Seperti Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah, lagi kikir; apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, tetapi bila mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya dan orang-oran yang dalamhartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang (miskin) yang tidak bisa meminta, ......... (QS. Al-Ma’arij, 70: 18-27).
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu:
1.      Kecemasan kenyataan (obyektif)
      Contohnya: Anaknya yang belum pulang, orang tua yang sedang sakit, dsb.
2.      Kecemasan neurotic (saraf)
            Kecemasan ini timbul karena pengamtan tentang bahaya dari naluriah. Menurut S. Freud kecemasan ini dibagi dalam tiga macam, yaitu:
a.       Kecemsan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri sehingga menekan dan menguasai ego.
b.      Rasa takut irrasional atau phobia. Rasa takut ini sudah menular, sehingga kadang-kadang tanpa alas an dan hanya karena pandangan saja. Yang kemudian dilanjutkan dengan khayalan yang kuat dapat menimbulkan rasa takut.
Contoh :
Orang takut ular, takut binatang berbulu, dsb.
c.       Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
Contoh :
-          Seorang yang tak bisa bernyanyi atau bicara didepan umum, maka ia gelisah dan hilang keseimbangan.
-          Penyesuaian diri dengan lingkungan
3.      Kecemasan moral
            Hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri dan sebagainya.
Contoh :
Datuk meringgi iri melihat kemajuan usaha bagindo sulaiman. Hatinya selalu gelisah, takut usahanya akan mati, kalah bersaing. Karena itu ia selalu menyuruh orang agar membakar took Bagindo sulaiman.

1.      Sebab-sebab Orang Gelisah
            Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakikatnya orang takut akan kehilangan hak-haknya.
Kata ishak, “Hak artinya perintah atau segala ajaran yang dibawa oleh Nabi dan Al-Qur’an”.
            Kalau hak bersifat abstrak, maka hak dalam Al-Qur’an diberi bobot khusus, karena salah satu nama Allah SWT adalah Al-Haq.
Seperti dalamAl-Qur’an :
“Kemudian mereka dikembalikan kepada Allah. Tuhan penguasa yang Haq (QS.Al-Ana’am : 62).
Dan Firman-Nya:
“Sekiranya al-Haq mengikuti hawa nafsu mereka niscaya langit dan bumi jadi rusak”
Banyak orang berfikir bahwa kegelisahaan, merupakan keadaaan yang tidak “diinginkan”. Tetapi para ahli jiwa berfikir bahwa kegelisahan merupakan kondisi hidup manusia, atau sebagai “kawan akrab” yang memberi stimulus kepada tingkah laku manusia. Kegelisahan yang terhindarkan disebabkan oleh kompleksitas manusia, lingkungan dimana ia tinggal, dan keterbatasan fisik dan jiwanya.

Kegelisahan dan kompleksitas manusia
            Motif-motif perbuatan yang mendorong dan mengarahkan tingkah laku tidak timbul dan dapat mencapai pemuasan dengan cara yang sederhana. Sebaliknya motif-motif itu terjadi dalam keadaan ruwet, bahkan kadang-kadang penuh kekacauan. Motif yang berbeda-beda bersaing satu sama lain, dan pemuasan terhadap motif pertama akan disusul dengan datangnya motif yang lain. Bertumpuknya pola-pola motif kehidupan manusia mengajarkan kepada manusia bahwa tidak semua motif dapat dipuaskan, tetapi ada juga yang memerlukan kesabaran untuk menundanya, dan bahkan bila perlu motif itu ditinggalkan. Bila tidak akan menghasilkan kegelisahan.

Kegelisahan dan Kondisi Lingkungan
            Pemuasan yang menyeluruh pada saat motif juga hamper tidak mungkin sebab tujuan motif itu hanya biasa di capai menyeluruh jika sesuai dengan apa yang tersedia dilingkungan kita. Pada lingkungan tertentu makanan mungkin tak tersedia untuk memuaskan rasa lapar, karena orang itu tidak mampu membelinya, atau kawan-kawan orang itu tidak memperhatikannya atau mengaguminya yang dapat digunakan untuk memuaskan keinginan akan status, keakraban, cinta dan sebagainya.
            Hal di atas itu mengajarkan kepada kita bahwa beberapa motif lebih penting dari lainnya karena cukup sulit untuk dicapai atau motif itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Dalam kehidupan kita perkara makan dan minum bukanlah perkara yang sulit, karena makanan dan minuman cukup tersedia pada kita walau ala kadarnya.

2.      Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
            Usaha-usaha mengatasi kegelisahan pertama-tama harus mulai dari diri sendiri, yaitu harus bersifat tenang, sabar dan iman kepada Allah.
Firman Allah :
“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(QS. Al-Baqarah. 2:155)”.
Didalam Al-Qur’an Alah SWT memberi petunjuk-petunjuk do’a yang baik untuk dibaca guna memohonkesabaran. Do’a memohon kesabaran hati serta keteguhan pendirian dan pertolongan Allah SWT dalam menghadapi cobaan dan orang kafir.
Firman Allah SWT:
“Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami dan kokohkanlah pendirian kami,dan tolonglah kami dari orang-orang kafir” (QS. Al-Baqarah, 2:250).
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri kepada-Mu”. (QS. Al-A’raf, 7:126)

B. KETERASINGAN
1. Pengertian Keterasingan
            Keterangan berasal dari kata “terasing” dan kata itu dari kata dasar “asing” berarti “sendirian, tidak dikenal orang”. Terasing berarti “disisishkan dari pergaulan”.
Jadi, keterasingan berate hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkannya seseorang dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari orang lain.
Terasing atau keterasingan adalah merupakan bagian hidup manusia terhadap kaum mukmin yang sedang berada ditemat pengasingan, jauh dari tanah airnya, yang belum pernah ia lihat sebelumnya, Allah SWT memberikan kesejukan hatinya dengan menunjukkan kiblat shalatnya.
Seperti Firman-Nya:
“Dan kepunyaan Allah-Lah timur dan barat maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah (kekuasaan Allah meliputi seluruh alam). Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah, 2:115)
Hamparan bumi yang luas adalah tempat bagi orang-orang mukmin untuk menyembah kepada Allah SWT. Karena dialah zat yang berhak disembah disetiap tempat berbagai penjuru dunia.

2.  Sebab-sebab Keterasingan
Orang hidup dalam keterasingan, pertama sifat-sifat atau sikap yang tidak dapat diterima dan kedua karena perbuatannya. Jadi keduanya juga karena perbuatan hanya berbeda sifatnya.
Bila kita simpulkan, kedua sebab hidup keterasingan itu bersumber pada:
1.      Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Perbuatan itu antara lain: mencuri, bersikap angkuh, sombong atau kaku.
2.      Sikap rendah diri
Sikap yang sejenis dengan angkuh atau sombong ialah sikap kaku, pemarah dan suka berkelahi. Sikap seperti ini, sebab takut terjadi konflik batin ataupun konflik fisik karena hal merupakan perbuatan anak kecil.
Sikap ini juga disebut sikap minder. Bukan orang lain yang memandang dirinya rendah, tetapi justru dirinya sendiri. Sikap rendah diri itu ada sebab-sebabnya, mungkin cacat fisik, karena sosial ekonominya, rendah pendidikannya dank arena perbuatannya.

a.       Keterasingan karena cacat fisik
            Cacat fisik itu tidak perlu membuat hidup terasing karena cacat fisik itu kehendak Tuhan. Namun manusia, lain jalan pikirannya, merasa malu anaknya atau cucunya yang cacat fisik, maka disingkirkan anak tersebut dari pergaulan ramai, hidup dalam keterasingan.
            Seperti halnya dalam film “Detik-detik menyentuh kasih” seorang kakek malu melihat cucunya lahir dalam keadaan cacat kakinya, ia berusaha membunuh bayi itu dengan cara perlahan-lahan. Tetapi ibunya yang mengandung 9 bulan dengan penuh kasih saying, dengan diam-diam membawa lari anaknya ke sebuah desa jauh dari jauh dari pergaulan ramai.
            Anaknya di didik diajar membaca, menulis, berhitung dan ternyata anak tersebut mempunyai daya tangkap yang luar biasa. Dengan kaki buatan, ia dapat bersekolah, bahkan sampai ke perguruan tinggi, dan akhirnya anak yang telah dewasa itu berhasil menjadi penulis yang baik.

b.      Keterasingan karena social ekonomi
Ekonomi kuat atau lemah adalah anugrahtuhan. Orang tidak boleh membanggakan kekayaan, tetapi orang tidak boleh merasa rendah diri karena keadaan ekonomi yang sangat rendah. Namun didalam kenyataan lain keadaanya. Orang-orang yang lemah ekonominya sering kali merasa rendah diri, akibat orang-orang yang kaya sering membanggakan kekayaanya, meskipun tidak disengaja.
            Seperti halnya dalam roman “Dian yang tidak kunjun padam karya st.Alisyahbana”, setelah cintanya kepada Molek ditolak oleh orang tua Molek R. Mahmud dan Cik Siti: Yasin mengasingkan diri dari pergaulan. R. Mahmud beranggapan bahwa selain rendah martabatnya juga miskin. Oleh karena merasa diri hanya sebagi penjual nanas, Yasin kecewa, ddan menyembunyikan diri sebagai pertapa. Ia muncul pada waktu Molek meninggal dunia. Yasin bekerja dengan giat, mengangkut air, dan menyediakan barang yang diperlukan untuk pemakaman Molek. Molek meninggal akibat putus asa, kecewa atas perbuatan suaminya, Sayid Mustafa keturunan Arab pilihan orang tuanya,

c.       Keterasingan karena rendah pendidikan
Dalam pergaulan orang-orang yang berpendidikan rendah dan kurang pengalaman biasanya menyendiri, mengasingkan diri karena serba sulit menempatkan diri.

d.      keterasingan karena perbuatannya
Orang terpaksa hidup dalam keterasingan karena merasa malu, dunia rasanya sempit, bila nampak orang ingin mukanya ditutupi. Itu semua adalah akibat dari perbuaannya yang tidak bias diterima oleh masyarakat lingkungannya.

3.      Usaha-Usaha untuk Mengatasi Keterasingan
Keterasingan biasanya terjadi karena sikap sombong, angkuh, pemarah, kaku, tetapi juga karena rendah diri, perbuatan yang melanggar norma hukum. Pada hakikatnya sikap sombong, angkuh, kaku, rasa rendah diri orang takut kehilangan hsknya. Untuk mengatasi keterasingan ini perlu kesadaran yang tinggi’ Orang yang bersikap disadarkan, karerna apa yang mereka lakukan dianggapnya sudah benar semua. 

C. KESEPIAN
1.  Pengertian Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyilengang, tidak ramai, tidak ada orang atau kenderaan, dan sebagainya. Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi.
Misalnya:
            Setelah tembakan gencar itu berhenti, tampak Jalanan sepi. Orang takut keluar, bahkan suara deru mobil pun tak kedengaran.
            Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian merupakan bagian hidup manusia. Lama atau sebentar, perasaan kesepian ini bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

2.      Sebab-sebab Terjadinya Kesepian
            Bermacam-macam penyewbab terjadinya kesepian, frustasi pun dapat mengakibatkan kesepian yang bersangkutan tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidaksuka bergaul,ia kebih senang hidup sendiri.
            Kesepian itu akibat keterasingan dan keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, keras kepala, sehingga dijauhi kawan-kawan sepergaulan.
            Kesepian juga disebabkan karena takut kehilangan hak nama baik. Nama baik merupakan harapan setiap orang. Bahkan orang takut matidemi menjaga nama baik. Meskipun sudah berhati-hati menjaganya mungkin juga oranng masih berbuat salah, sehingga cemar nama baiknya. Untuk ini, sering kali yang bersangkutan terpaksa hidup mengasingkan diri, akibatnya kesepian.

D.. KETIDAKPASTIAN
1.Pengertian Ketidakpastian
            Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya), apa yang dipikirkannya tidak searah. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
            Ketidakpastian adalah bagian dari hidup manusia. Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian hidup. Setiap orang pernah mengalaminya, Bahkan anak kecilpun pernah mengalaminya. 
Misalnya:
            Ketika anak kecil ditinggalkan ibunya,ia menangis kebingungan.K ebingungan itu menunjukkan adanya ketidakpastian, seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
·         Sebab-sebab Terjadinya Ketidakpastian
   Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara teratur, logis ataupun mengambil kesimpulan. Dalam berpikir ia selalu menerima rangsangan (stimu.lus) dari luar, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau. Kalaupun ia dapat berpiki baik, akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, fobia/phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar (buyuten),kehilangan pengertian (aparia), kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu (agnesia).
Menurut Siti Meichati  dalam bukunya kesehatan mental adda beberapa sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti.
Sebab-sebab itu ialah sebagai berikut:
1.Obsesi
            Obsesi adalah gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab yang tak diketahui oleh penderita. Misalnya, selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan kita’
Contoh:
a.       Seorang kepala bagian suatu instansi karena kurang mampu bekerja selalu mempunyai ingatan pihak yang ingin menjatuhkannya.
b.      Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat berpikir olehnya ada kawannya yang bingin menjatuhkannya. Pikirannya itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.

2. Phobia
            Phobia adalah rasa ketakutan yang tak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahii sebab-sebabnya.
Contoh:
a.       Orang yang takut kepada tempat yang tinggi. Secara tidak disengaja, jalan naik tak terasa, sampai atas, ia takut luar biasa (Acrophobia)
b.      Ada pula orang yang takut kepada orang banyak yang sedang berkumpul. Pada suatu hari dirumahnya ada pencuri, iaberteriak sehingga tetangga disekitarnya berlari datang ke rumahnya. Dalam sekejap telah berkumpul puluhan orang.  Herannya justru gemetaran, pucat, ketakutan luar biasa (Ochlophobia)
Orang yang dilanda ketakutan itu tidak dapat berfikir, pikirannya tidak pasti tidak menentu.

3.      Delusi
            Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyainan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat. Tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi iniada tiga macam, yakni:
a.       Delusi persekusi
            Menganggap adanya keadaan yang jelek disekitarnya.
b.      Delusi keagungan
Menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang di sekitarnya sebagai orang-orang yang tidak penting. Akhirnya semua orang menjauhi juga. Jadi, hampir sama dengan delusi persekusi. Yang jelas akibatnya sama, ialah dijauhi semua orang.
c.       Delusi melancholis
Merasa dirinya bersalah, hina dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium tremens, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak berkuasa lagi. Ia kehilangan ingatannya sama sekali. Ia kehilangan ingatannya sama sekali, mengalami tensi tinggi dan mengingat sesuatu yang belum pernah dialami.
Contoh:
            Mang cecep orang kampong pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, keringat dingin mengucur, ditanya ini itu tak dapat dijawab, mulutnya gementar. Akhirnya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya. Untung saja ia tak jaut pingsan.

4.      Histeria
            Ialah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.
Contoh:
a.       Neneng seorang gadis yang cukup manis. Pada suatu hari ia melihat pacarnya berjalan-jalan dengan seorang gadis yang belum pernah dikenalnya. Rasa cemburu berkecamuk dihatinya, dan setibanya di rumah dia berteriak histeris.
b.      Ketika ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengeuk pintu, mengucap salam. Dijawabnya dan keluarlah ia. Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain. Ibu itu langsung bertanya siapa itu ?” Itu, bukan kang Bakri ! Semua yang ditanya diam. Akhirnya dia berteriak histeris lalu pingsan. (Film rang-orang laut).


5.      Halusianasi
            Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan Sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakaian obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang-orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan-perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari perbuatannya itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri).
Contoh:
a.       Pada suatu hari saya diajak teman saya yang bernama Nuradi pergi ke rumah orang yang dapat menyebutkan siapa yang mencuri TV nya. Prewangan itu namanya Mbah Umi. Setelah Mbah Umi makan bunga mawar, kemudian berbicara dengan suara yang agak berbeda, entah suara itu dibuat-buat atau benar-benar suara yang timbul sebelumnya.
b.      Atang memang seorang peminum. Bila sedang marah makin hebat minumnya. Setelah ia mabuk biasanya ia mengoceh (berbicara tidak menentu).

6.  Kompulasi
            Kompulasi ialah keragu-ragu yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang serupa berulang kali (Neurose).

Contoh:
a.       Keinginan untuk mengambil barang orang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia (Kleptomania)
b.      Keinginan minum-minuman keras. Orang itu bukan pmabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendungnya (dispemania).


7. Keadaan Emosi
            Dalam keadaan tertentu seseorang sangat terpengaruh oleh emosinya. Ia sampai pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dank arena itu dilepaskan di dalam gerakan-gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, dsb. Jelas kepada kita orang yang demikian itu tidak mungkin dapat berfikir dengan tenang dan dengan baik.
            Untuk mengatasi atau untuk menghilangkan pikiran yang kacau itu perlu dicari penyebabnya, andaikata telah diketahui penyebabnya tetap masih sakit, penderita perlu diajak pergi atau pergi sendiri ke spikolog.
            Untuk menghadapi kegelisahan biasanya dengan menggunakan sikap positif yang bias berlaku umum ini akan berwujud tindakan-tindakan yang sangat dianjurkan, yaitu meliputi:
1.            Hadapi dan rencanakan segala kemungkinan problema yang timbul dan sikap yang dibayangkan akan terjadi, sampai pada yang sejelek mungkin.
2.            Susunlah persiapan cara-cara menghadapinya beserta pemecahannya.
3.            Mendeteksi sebanyak mungkin tentang hal-hal yang menyebabkan gelisah termasuk didalamnya; sebab-sebab dan problemanya.
4.            Hadapilah dengan tabah kegelisahan beserta sebab-sebab dan problemanya dan bersiap sedia.
5.            Jika mampu meskipun mungkin tidak dapat secara spontan hilangkanlah sebab-sebab kegelisahan yang ada.
6.            Ajaklah orang lain bekerja sama dalam mengatasi kegelisahan ini paling tidak untuk ikut memikirkan atau memberi perhatian atau memahami keadaan sadar.





BAB III
KESIMPULAN

1.      Kegelisahan timbul karena perbuatan manusia sendiri
2.      Bentuk-bentuk kegelisahan:
a.                          Keterasingan
b. Kesepian
c.                          Ketidakpastian
3.      Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada 3, yaitu:
a.                          Kecemasan kenyataan
b. Kecemasan neurotic (saraf)
c.                          Kecemasan moral
4.      Sebab-sebab keterasingan bersumber pada:
a.                          Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
b. Sikap rendah diri
5.      Macam-macam keterasingan:
a.                          Keterasingan karena cacat fisik
b. Keterasingan karena social ekonomi
c.                          Keterasingan karena rendah pendidikan
d.                         Keterasingan karena perbuatannya
6.      Untuk mengatasi keterasingan kita perlu kesadaran yang tinggi.
7.      Macam-macam kretidakpastian:
a. Obsesi
b. Phobia
c. Delusi
d. Hysteria
e. Halusinasi
f. Kompuisi
g. Keadaan emosi


DAFTAR PUSTAKA

Notowidagdo Rohiman H. 2002. Ilmu Budaya Dasar berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Prasetya Tri Joko Drs, dkk (Anggota IKAPI), 1998, Ilmu Budaya Dasar (lengkap). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djoko Widagdo Drs, dkk, 1999. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.